Sabtu, 27 Maret 2010

10 Serangga Tercantik Sekaligus Paling Menakutkan

1. Lymantrid Moth (Dasychira Pudibunda)



Lymantrid MOth (Calliteara pudibunda) adalah ngengat yang banyak hidup di hutan Denmark beech (Fagus sylvatica). Setiap betinanya dapat meletakkan 300-400 telur. Dan ketika menjadi ulat kecil akan sangat mudah tertiup oleh angin. Dan pada akhir musim gugur ulat sepenuhnya telah menjadi dewasa, hingga sekitar 5 cm panjangnya dan berwarna sangat indah.



2. Devil's Flower Mantis (Idolomantis Diabolica)



Idolomantis Diabolica yang kadang-kadang dikenal sebagai "Raja dari segala Belalang sembah", alasannya adalah karena : keindahan, ukuran dan kelangkaan, dan merupakan salah satu spesies terbesar dari belalang sembah yang menyerupai bunga.



3. Damselfly (Ischnura Heterosticta)



Damselfly adalah nama umum untuk apapun dari serangga Predaceous Zygoptera dari Ordo Odonata, memiliki tubuh yang panjang, mata multifaset yang besar, serta dua pasang sayap transparan yang kuat, yang pada saat istirahat biasanya akan dilipat bersama-sama di atas perutnya.

Mereka biasanya terbang bersama-sama selama perkimpoian. Mereka adalah serangga dengan warna yang paling mencolok, dan perilaku kimpoi yang unik yang menambah keindahan alam.



4. Cecropia Moth (Hyalophora Cecropia)



Juga dikenal sebagai "Ngengat Robin", ngengat Cecropia adalah ngengat terbesar ditemukan di Amerika Utara, yang memiliki sayap mencapai enam inci. Mereka adalah anggota keluarga dari spesies Saturniidae, atau ngengat sutra raksasa.

Betinanya memiliki sayap dengan lebar hingga lebih dari 130 mm. Larva ngengat ini yang paling sering ditemukan pada pohon Maple, dan telah diketahui sering memakan Wild Cherry dan pohon Birch.



5. Calleta Silkmoth (Eupackardia Calleta)



Calleta Silkmoth (Eupackardia calleta) adalah ngengat sutra dari keluarga Saturniidae. Ditemukan di Meksiko, Guatemala dan bagian selatan Amerika Serikat, ini satu-satunya spesies dalam Genus Eupackardia.



6. Orchid Mantis (Hymenopus Coronatu)



The Hymenopus Coronatu, alias Anggrek belalang, adalah belalang bunga yang biasanya ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Pada gambar diatas belalang tampak seperti sebuah anggrek. Sebenarnya mereka bersembunyi di dalam bunga dan mereka amat sangat menyerupainya, sambil menunggu mangsa serangga lain yang siap untuk di santap.



7. Hercules Beetle (Dynastes Hercules)



Merupakan jenis kumbang badak yang hidup di Amerika Selatan, Kumbang Hercules dapat tumbuh hingga lebih dari 6 inci panjang (yang dihitung dari ujung tanduknya), dan yang paling dikenal darinya adalah kekuatannya yang mampu mendorong 850 kali berat tubuhnya sendiri. Kumbang ini hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak agresif, kecuali berkelahi dengan kumbang Hercules lainnya.



8. Giant Camel Spider (Arachnid Solifugae)



Mungkin kita tidak akan pernah atau jarang mendengar cerita-cerita dari prajurit Amerika Serikat dalam Perang Teluk. Di ceritakan bahwa laba-laba unta raksasa merangkak ke kantong tidur seorang prajurit, menggigit manusia pada saat ia sedang tidur. Untungnya, laba-laba unta padang pasir raksasa asli Irak tidak berbisa.

Laba-laba ini menggunakan cakarnya untuk menangkap mangsanya, yang tidak lebih besar dari dirinya sendiri. Mereka juga dikenal karena cepat. Camel Spider raksasa telah dikenal dapat berjalan dengan kecepatan 10 MPH. Makhluk ini nama aslinya adalah Arakhnida Solifugae. "Solifugae" berarti, dalam bahasa Latin, "lari dari matahari".



9. Giant Water Bug (Belostomatidae)



Belostomatidae adalah keluarga serangga yang lebih dikenal sebagai "serangga air raksasa". Kebanyakan spesies ini masih dalam keluarga Belostomatidae yang merupakan kumbang terbesar di dunia. Serangga ini adalah predator yang paling tangkas, menangkap dan makan ikan dan juga katak.

Mereka sering berbaring tak bergerak di bagian permukaan air, sambil menunggu mangsa datang mendekat. Gigitan mereka dianggap salah satu yang paling menyakitkan yang dapat ditimbulkan oleh serangga.

Dalam beberapa kasus, gigitan mereka bisa menyebabkan kerusakan permanen pada manusia. Kadang-kadang ketika menghadapi pemangsa yang lebih besar, seperti manusia, mereka akan "berpura-pura mati" dan memancarkan cairan dari anus mereka untuk membuatnya menjijikan.



10. Leopard Moth (Hypercompe scribonia)



Giant Leopard Moth atau Eyed Tiger Moth (Hypercompe scribonia) memiliki pola yang serupa dengan macan tutul. Kupu-kupu itu adalah aposematic, yang berarti bahwa mereka benar-benar serangga predator.


Sumber :
terselubung.blogspot.com

Jumat, 05 Maret 2010

Badai Matahari Akan Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.



"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).
Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.



Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.
Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

Misteri Punahnya Dinosaurus Terkuak

Sebuah asteroid besar yang jatuh ke bumi menjadi penyebab utama kematian dinosaurus. Pernyataan itu diungkapkan para ilmuwan dalam sebuah panel yang diikuti 41 pakar dari seluruh dunia. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa terjadi kepunahan massal lebih dari setengah dari semua spesies di planet ini, termasuk dinosaurus dan beberapa reptil laut besar.



Mereka menyimpulkan dampak yang terjadi sekitar 65 juta tahun yang lalu, telah membersihkan jalan bagi mamalia untuk menjadi spesies dominan di bumi. Sebuah asteorid sebesar 15 kilometer diyakini telah menghantam planet bumi dengan kekuatan satu miliar lebih kuat daripada bom atom di Hiroshima.

Ini mengakibatkan kawah yang dikenal sebagai kawah Chicxulub yang terkubur di bawah Semenanjung Yucatan. Asteroid –yang besarnya hampir 15 kali lapangan sepak bola– meledak dan jatuh dengan kecepatan tinggi saat masuk ke atmosfir.






Dalam kajian itu diyakini, peristiwa itu memicu rangkaian peristiwa yang menyebabkan musim dingin global dan memusnahkan sebagian besar kehidupan di bumi hanya dalam hitungan hari.
Para ilmuwan sebelumnya telah berdebat tentang apakah yang disebut kepunahan Cretaceous-Tersier (KT) yang disebabkan oleh asteroid atau oleh aktivitas gunung berapi di India lebih dari 1,5 juta tahun. Untuk studi baru, para ilmuwan menganalisis 20 tahun kerja oleh palaeontolog, geochemists, iklim modellers, Geophysicists dan sedimentologists.


Mereka menyimpulkan bahwa catatan geologi menunjukkan peristiwa yang memicu kepunahan menghancurkan ekosistem laut dan tanah dengan cepat, adalah dampak dari sebuah asteroid. Ini menjadi satu-satunya penjelasan yang masuk akal.
Dr Joanna Morgan, dari Imperial College London, mengatakan: "Kami sekarang memiliki keyakinan besar bahwa sebuah asteroid adalah penyebab kepunahan KT. Ini terselubung dalam kegelapan bumi dan menyebabkan musim dingin global, membunuh banyak spesies yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan neraka ini."
Penulis lainnya Dr Gareth Collins, juga dari Imperial College, menambahkan bahwa ledakan batu panas dan gas tampak seperti bola api raksasa di cakrawala, memanggang makhluk hidup di sekitarnya secara langsung tanpa sempat menemukan tempat berlindung.
"Ironisnya, sementara neraka ini menandai akhir 160-juta-tahun dinosaurus, ternyata menjadi hari besar bagi mamalia, yang telah hidup dalam bayang-bayang dinosaurus sebelum ini. Kepunahan KT adalah momen penting dalam sejarah bumi, yang akhirnya membuka jalan bagi manusia untuk menjadi spesies dominan di Bumi."

Kamis, 04 Maret 2010

Radar NASA Temukan 40 Kawah Es di Bulan

Radar milik NASA yang diluncurkan ke luar angkasa mendeteksi adanya kawah berisi es di kutub utara Bulan. Radar bernama Mini-SAR itu menemukan lebih dari 40 kawah kecil dengan ukuran rata 1,6 hingga 15 kilometer yang penuh berisi air es.



"Meski jumlah es bergantung pada ketebalan setiap kawah, setidaknya diperkirakan ada 600 juta metrik ton air es disana," kata Paul Spudis pemimpin investigasi eksperimen Mini-SAR.

Dilansir AFP, Selasa (2/3/2010), temuan ini muncul menandai beberapa pekan setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan secara terbuka mengenai ambisi AS untuk mengulang kesuksesan misi mengirim astronot ke Bulan.

"Temuan radar memperlihatkan Bulan merupakan tujuan operasional dan eksplorasi yang lebih menarik dari yang dibayangkan sebelumnya," ungkap Spudis.

Tahun lalu Mini-SAR telah menghabiskan waktu membuat pemetaan kawah di kutub Bulan yang tak terlihat dari Bumi, dengan menggunakan polarisasi properti refleksi gelombang radio.

Sementara itu, Direktorat Misi Operasional Luar Angkasa NASA Jason Crusan menyebutkan dia dan timnya menemukan indikasi yang kuat akan keberadaan air es setelah menganalisa banyak data.

"Temuan ini akan membuat misi yang akan datang memiliki target baru untuk digali lebih dalam," kata Crusan.

Penemuan radar Mini-SAR membantu para ilmuwan terus mengembangkan teori yang meragukan keberadaan air di Bulan. Sebelumnya, ilmu pengetahuan menganggap Bulan adalah tempat yang sangat kering dan tanpa air sama sekali.